ORBA Vs Reformasi
ORDE BARU
Ø Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
· Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
· Sukses transmigrasi
· Sukses KB
· Sukses memerangi buta huruf
· Sukses swasembada pangan
· Pengangguran minimum
· Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
· Sukses Gerakan Wajib Belajar
· Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
· Sukses keamanan dalam negeri
· Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
· Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Ø Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
· Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
· Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
· Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
· Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
· Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
· Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
· Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
· Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
· Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius"
· Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
· Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.
· Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
REFORMASI
Ø Kelebihan sistem Pemerintahan Reformasi
· Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) sudah tidak terlihat kembali
· Kebebasan melakukan kritik dan menyuarakan pendapat
· Kebebasan pers tidak tak terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah maupun berita televise yang bertambah
· Tidak adanya penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius"
· Ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya”Pemilu”)
Ø Kekurangan Sistem Pemerintahan Reformasi
· Masih semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
· Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
· Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
· Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
· Kebebasan pers terlalu bebas
· Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit, hal ini kesalahan paling fatal reformasi karena birokrasi yang tak efektif negara pasti hancur.
· Menurunnya kualitas pemerintah karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
· Banyaknya MNC / Perusaan asing yang tidak dapat dikendalikan.
Dari analisa tersebut dapat saya katakan bahwa baik orde baru maupun reformasi telah bertransformasi,, yang bertransformasi adalah perubahan dari rezim otoriter ke demokrsi, walaupun berubahan tersebut lebih memberikan kebebasan masyarakat yang tidak di dikte lagi, namun hal ini juga terkadang terlalu bebas dan menimbulkan permasalahan lain.
REFERENSI
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0104/12/daerah/konf30.html
Bahan Kuliah Metodelogy Ilmu Politik
Komentar
Posting Komentar